CIPRATAN KATA
ketika malam tiba-tiba tak lagi
melukiskan warna
menjaga dengan kerlip
sesekali redupnya memunculkan
igauan
waktu siang, memaksa engkau
merangkai kembali cahaya
sebentar-sebentar padam
berharap ia tak terjaga
dalam percikan kata-kata
diam
menyadari tetesnya
pada akhir waktu
mengeras diatas nyata
ia pun mengelap cipratan kata
yang tak lagi bias
04 – 05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar