cerita
jalan raya
ali makhmud
“ apa kau
tak lelah mnempuh perjalanan sepanjang ini,sendiri ?”
‘ aku pasrahkan
pada waktu…, atas semua diri ini ‘
“ bagaimana
dengan asap pembungkus dirimu, juga telaga hausmu, pun demikian pula
pematang-pematang itu ?”
‘ bismillah
‘
mereka
bertiga sejenak dalam diamnya
tatkala
abjad terakhir mengukir jawaban
tak tahu
apakah
mereka paham,
mengerti,
atau
malah berprasangka
pada
waktudan sepanjang jalan
yang sama
terlewati
aku semakin
tak peduli
apakah
angka pada setiap lingkar waktu
masih tetap
sama ? atau justru mereka menghilang ?!
barangkali
yang harus aku kerjakan
adalah apa
yang harus kulakukan
meski harus
mengumpulkan
serpihan
waktu
dan
merangkainya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar