tragedi
hujan
hujan, kau kurung gelisah
dengan riakmu
aku terbelah dalam dua rasa
atas karunia dan harusku
maafkan aku kekasih
aku yang tak lagi pahami
nikmatmu, hari ini
maafkan aku kekasih
atas alpaku merindumu
harap dalam cemasku
melumatkan hadir dihadapanmu
hujan, semakin kau tenggelamkan
ke dalam persoalan
aku tak ingin kejam
memaksa keinginan
untuk terus berjalan, kembali
pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar